Mulutku membuka, siap untuk mengatakannya. Untuk kesekian kalinya aku mencoba mengeluarkan rasaku padanya.
Tatapannya kian membungkamkanku, ia seperti berkata "sudahlah, biarkan kita seperti kita sekarang."
Kembali aku bisu. Dan waktu terus berjalan cepat tanpa henti. Begitu banyak yang pergi, berubah.
Pernah..
"itu untuk kamu.."
"Buat apa?" tanyanya.
Sayang urung terucap dari bibirku. Kembali pertanda itu terberi tanpa makna.Dan waktu kembali melaju kencang. Aku masih memberinya (waktu).
Aku atau waktu yang harus meninggalkannya?
Tatapannya kian membungkamkanku, ia seperti berkata "sudahlah, biarkan kita seperti kita sekarang."
Kembali aku bisu. Dan waktu terus berjalan cepat tanpa henti. Begitu banyak yang pergi, berubah.
Pernah..
"itu untuk kamu.."
"Buat apa?" tanyanya.
Sayang urung terucap dari bibirku. Kembali pertanda itu terberi tanpa makna.Dan waktu kembali melaju kencang. Aku masih memberinya (waktu).
Aku atau waktu yang harus meninggalkannya?
Comments
kisah cinta pribadi, tuh??
dhie
http://jendelahati.net
btw, gimana sih caranya ngubungin dirimu? aku sering telp ke no-mu tapi kok suka gak diangkat ya? maaf tempo hari aku kelupaan kasih vouchernya, jadi merasa bersalah dan ngerasa punya utang nih. next time kalo mo ke moz5 bintaro bilang2 yaaaaaaa